Resensi Novel "SCARS and Other Beautiful Things"
Judul : SCARS and Other Beautiful things
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2020
Jenis buku : Novel (17+⚠️)
Jumlah Halaman : 296 Hlm
ISBN : 9786020642055
Harga : Rp.92.000,- (P. Jawa)
𝗕𝗹𝘂𝗿𝗯
Dulu Harper Simmons memiliki segalanya. Keluarga hangat dan kekasih yang penyayang. Prestasi gemilang, tim debat tangguh yang memenangi turnamen demi turnamen antar sekolah, dan sahabat yang mendampinginya untuk menaklukan dunia.
Sampai suatu malam, seorang pria bernama Scott Gideon merenggut itu semua. Kini, yang gadis itu miliki malam-malam penuh mimpi buruk yang hanya terlewati dengan bantuan obat tidur. Psikiater yang kerap kali menanyakan apa ketakutan terbesarnya. Ayah yang larut di balik tumpukan pekerjaan, adik kembar yang berhenti mengejar impiannya, sahabat yang tak kunjung mengerti, dan cinta yang perlahan-lahan berubah serapuh porselen.
Harper pikir, ia hanya perlu menjadi lebih kuat daripada seharusnya. Bukan kah orang-orang berkata semuanya akan berlalu seiring waktu?
Ini adalah kisah perjalanan untuk melupakan. Untuk menemukan diri sendiri setelah kehilangan begitu banyak; walau sering kali, penemuan dan kehilangan tak berjalan pada sisi yang sama.
𝗥𝗲𝘀𝗲𝗻𝘀𝗶
Novel Scars, bagi saya novel ini mengangkat topik yang sangat berbeda dengan novel lain. Kisah tentang seorang remaja yang menjadi korban kekerasan seks. Kejadian kelam yang menghancurkan kehidupannya. Hidup Harper Simmons yang awalnya penuh warna kini menjadi kehidupan yang suram, tanpa arah. Hal ini turut mempengaruhi kehidupan orang disekitarnya. Baik Dad (Mr. Simmons), Avery Simmons (Saudara kembarnya), Rachel (sahabatnya), dan Adam (Kekasihnya).
Hal yang harus disadari, waktu dan kehidupan yang terus berjalan. Hal itu tidak dapat dinikmati oleh Harper yang sudah merasa kehilangan masa depannya. Kabar yang beredar setelah kejadian kelam di Santa Rosa itu membuat mentalnya rusak, dan tentu menyisakan trauma yang mendalam. Apalagi, ia tidak mendapatkan keadilan seperti yang di harapkan. Ia selalu dituding dan tidak dianggap sebagai pihak korban. Ia tidak bisa terbuka kepada siapapun, ia takut disalahkan. Bahkan ketika ia berhadapan dengan psikiater sekalipun.
Tentang waktu yang memutar roda kehidupan, tak selamanya hidup seseorang berada di lembah paling kelam. Sama halnya dengan kehidupan Harper yang semakin lama semakin membaik. Tak singkat, namun perlahan. Kisahnya bisa dinikmati disini, pelajarannya sungguh berharga.
Bangkitnya Harper membuktikan bahwa perempuan tidak lemah dan laki-laki tidak boleh memandang perempuan sebelah mata. Perempuan juga berhak bahagia ♡
Penulis menggambarkan cerita dengan baik dan berarti. Namun, covernya kurang menarik. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu berat. Walaupun ada cerita yang dibagi-bagi, penggambaran peristiwa sangat jelas sehingga bisa tergambarkan dalam imajinasi pembaca. Jadi saya merekomendasikan novel ini (17+⚠️), terutama kepada para perempuan karena kisah Harper saya rasa sangat menginspirasi.
"Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarungan yang sama sekali tak diketahui oleh orang lain."
- SCARS, Page 270
Komentar
Posting Komentar